pecicilan, manja dan kaya anak kecil. orang-orang terdekat saya selalu menilai saya seperti itu. makanya, pada saat mereka tahu kini saya mengajar di Tk dekat rumah reaksi sangat beragam. anatara heran, tidak percaya dan meragukan. bahkan ada yang sempat berkata seperti ini : "nggak salah? ngajar di Tk? emang kamu bisa sabar ya?"
untung saja saat itu keadaan mood saya sedang baik sehingga saya tidal langsung mendaratkan jitakan saya dikepalanya. hhehe
sebenarnya pada awalnya itu saya mengajar hanya untuk mengisi waktu kosong disela-sela waktu kuliah, paling saya ngajar hanya seminggu sekali. tapi awal tahun 2012 ini saya memutuskan untuk terjun secara total dalam dunia Tk. saya mengajar full hari senin sampai sabtu. dan.... saya betah, saya suka, dan saya jatuh cinta pada mereka, pada murid-murid kecil saya.
sungguh, terkadang ada sedikit penyesalan, kenapa saya tidak melakukan ini dari dulu, kenapa baru sekarang saya terjun secara total, kenapa dan kenapa.
tapi, menyesal memang tak akan merubah keadaan, saya bersyukur saya masih diberi kesempatan untuk melakukan hal itu. sekarang.
meski saya harus melakukan adaptasi terlebih dahulu, entah kenapa proses adaptasinya terasa sangat menyenangkan.
dan saya sendiri sempat tak menyangkan kalau pada akhirnya saya akan begitu dekat dengan mereka, saya merasa kehilangan saat harus libur mengajar dulu untuk fokus pada ujian dikampus. saya kangen mereka.
diantara 40 murid saya, ada beberapa yang sangat dekat, yang selalu nempel dengan saya, sepertinya saya ini ada magnetnya.oh ya, ada satu murid saya, dia tidak nakal, hanya saja dia malas untuk belajar, dia tidak pernah mengikuti pelajaran dalam kelas. para guru dan orangtuamya sendiri sudah bingung bagaimana caranaya agar dia mau belajar. seperti teman-temannya yang lain. akhirnya saya-pun mencoba mendekatainya, saya mengjaknya bercerita, cerita apa saja, dari mulai tentang gunung, kambing, hingga laut. sesekali saya mengajak dia belajar, meski awalnya dia terlihat enggan. lama-lama dia mau juga, saat itu saya senang sekali, saya bahagia, melihat dia mau belajar menulis seperti yang lainnya. dan hari-hari berikutnya, dia selalu mencari saya, dia hanya mau belajar dengan saya. guru-guru yang lain sempat heran dan bertanya pada saya, apa yang saya lakukan sehingga dia mau mulai belajar. dan saya hanya menjawab, saya tak pernah melakukan apa-apa, saya hanya mencoba mengikuti dia, bercerita dan mengajaknya masuk dalam cerita saya, bukankah dalam bercerita juga bisa kita selipkan pelajaran-pelajaran.
ada kepuasan tersendiri saat saya bersama mereka, ada bahagia yang tak dapat dilukiskan, celoteh apa adanya dari bibir mungil mereka adalah vitamin untuk saya, agar tetap semangat.
love you, dear :*