Saat di depanmu terhidang nasi sayur tahu tempe, mengapa mesti sibuk
berandai-andai dapat makan ikan, daging atau ayam ala resto? Padahal
kalau saja kau nikmati apa yang ada tanpa berkesah, pastilah rasanya
tak jauh beda. Karena enak atau tidaknya makanan lebih tergantung
kepada rasa lapar dan mau tidaknya kita menerima apa yang ada. Maka
nikmatilah, karena jika engkau terus mengharap makanan yang lebih enak,
makanan yang ada di depanmu akan basi, padahal belum tentu besok
engkau akan mendapatkan yang lebih baik daripada hari ini.
Saat
engkau menemui udara pagi ini cerah, langit hari ini biru indah,
mengapa sibuk mencemaskan hujan yang tak kunjung datang? Padahal kalau
saja kau nikmati adanya tanpa kesah, pastilah kau dapat mengerjakan
begitu banyak kegiatan dengan penuh kegembiraan. Maka nikmatilah,
jangan malah resah memikirkan hujan yang tak kunjung tumpah. Karena
jika kau tak menikmatinya, maka saat tiba masanya hujan menggenangi
tanahmu, kau pun kan kembali resah memikirkan kapan hujan berhenti.
Percayalah,
semua ini akan berlalu, maka mengapa harus memikirkan sesuatu yang tak
ada, namun suatu saat pasti akan hadir jua? Sedang hal itu hanya akan
membuat kita kehilangan keindahan hari ini karena mencemaskan sesuatu
yang belum pasti.
Saat engkau memiliki sebuah pekerjaan
dan mendapatkan penghasilan, meski tak sesuai dengan yang kau inginkan,
mengapa mesti kesal dan membayangkan pekerjaan ideal yang jauh dari
jangkauan? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang kau miliki, tentu
akan lebih mudah menjalani. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat kau
dapatkan apa yang kau inginkan, ternyata tak seindah yang kau
bayangkan. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat sudah kau lepaskan,
kau akan menyesal, ternyata begitu banyak kebaikan yang tidak kau lihat
sebelumnya. Ternyata begitu banyak keindahan yang terlewat tak kau
nikmati.
Maka nikmatilah, dan jangan habiskan waktumu
dengan mengeluh dan menginginkan yang tidak ada. Maka nikmatilah,
karena suatu saat, semua ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, jangan
sampai kau kehilangan nikmatnya dan hanya mendapatkan getirnya saja.
Maka nikmatilah dengan bersyukur dan memanfaatkan apa yang kau miliki
dengan lebih baik lagi agar besok menjadi sesuatu yang berguna. Maka
nikmatilah karena ia akan menjadi milikmu apa adanya dan hanya saat ini
saja. Sedang besok bisa jadi semua telah berganti.
Jika
hari ini engkau menderita, maka nikmatilah, karena ini pun akan
berlalu, jangan biarkan dia pergi, kemudian ketika kau harus lebih
menderita suatu saat nanti, engkau tidak sanggup menahannya. Maka
nikmatilah rasa sedihmu, dengan mengenang kesedihan yang lebih dalam
yang pernah kau alami. Dengan membayangkan kesedihan yang lebih memar
pada hari akhir nanti jika kau tak dapat melewati kesedihan kali ini.
Dengan
menemukan penghapus dosa pada musibah yang kau alami kini. Maka
nikmatilah rasa galaumu, dengan betafakkur lebih banyak atas
permasalahan yang kau hadapi. Dengan memikirkan kedewasaan yang kan kau
gapai atas resah dan galau itu. Dengan kematangan yang akan kau miliki
setelah berhasil melewati semua ini. Maka nikmatilah rasa marahmu,
dengan kemampuan mengendalikan diri. Dengan memikirkan penggugur dosa
yang kan kau dapatkan. Dengan mendapatkan kemenangan atas diri pribadi
yang tak semua orang dapat lakukan.
Maka nikmatilah,
dengan berpikir positif atas apa pun yang kau jalani, atas apapun yang
kau hadapai, atas apapun yang kau terima, karena dengan begitu engkau
akan bahagia. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu jua. Maka
nikmatilah, karena rasa puas dan syukur atas apa yang telah kita raih
akan menghadirkan ketenteraman dan kebahagiaan. Sedang ketidakpuasan
hanya akan melahirkan penderitaan. Maka nikmatilah, karena ini pun akan
berlalu. Maka nikmatilah, agar engkau tidak kehilangan hikmah dan
keindahannya, saat segalanya telah tiada. Maka nikmatilah, agar tak
hanya derita yang tersisa saat semua telah berakhir juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar