Senin, 13 Februari 2012

Valentine (?)

Tulisan ini saya buat bukan karena saya merasa paling benar, bukan karena ingin menggurui.
Tulisan ini saya buat hanya untuk sebagai media saling mengingatkan J


Februari = Valentine = Bulan kasih sayang

Kurang lebih begitulah mindset anak muda saat ini. Ditambah lagi dengan berbagai media seperti televisi dan majalah-majalah remaja yang ikut menggaungkan tentang valentine.
Bulan Februari selalu dianggap sebagai bulan penuh kasih sayang dikarenakan adanya valentine. Lalu apakah hanya di bulan Februari saja kita saling menyayangi ?
Saya miris jika melihat ada beberapa teman saya yang ikut ‘merayakan’ valentine. Saya pernah mencoba mengingatkan teman saya.  tapi sungguh tanggapan dia diluar dugaan saya. Saya dibilang tidak gaul dan dia juga berkata ‘kita ini masih muda, nikmati saja dulu’
Teman… kita memang masih muda tapi siapa yang bisa menjamin hidup kita masih lama ? bagaimana jika Allah menghendaki kita segera kembali padanya, bekal  apa yang telah kita siapkan ?
Teman… tahukah kamu, valentine itu bukan budaya islam. Dan ingatkah dengan sabda Rasulullah yang berbunyi : ‘’barang siapa yang mengikuti suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kamu tersebut’’
Teman… valentine adalah budaya umat katolik Roma, lalu apakah kalian ingin menjadi bagian dari mereka ?
Sekali lagi, saya bukan ingin menggurui, saya hanya ingin saling mengingatkan… saling berbagi….
Teman coba simak sejarah valentine dibawah ini :


 Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari. St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Dan di Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya beragama Islam budaya valentine justru dirayakan. Setiap menjelang bulan februari berbagai media mulai gencar membicarakan tentang valentine.  Miris rasanya.
Teman… mari kita katakan ‘say No to valentine’
Sudah sangat jelas valentine bukanlah budaya Islam.

Mari kita saling mengingatkan agar teman-teman kita tidak terjerumus terlalu dalam pada budaya yang menyimpang .
‘’SAY NO TO VALENTINE’’

*tulisan sederhana ini saya buat untuk saling berbagi, saling mengingatkan, untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Karena saya-pun masih belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

Lembaran biru 13 februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar