saat ini acara di tv banyak yang tidak bermutu, saya pribadi tidak terlalu suka menonton tv. saya lebih memilih membaca ketimbang menonton tv.
beberapa waktu lalu saya menonton tv, itu pun karena menemani sepupu-sepupu saya yang sedang berlibur dirumah saya. saat itu yang ditayangkan adalah sebuah acara komedi. saya memang tau acara tersebut. karena memang acara komedi itu memiliki banyak penggemar.
awalnya saya berpikir, acara itu lumayan menghibur, daripada harus menonton sinetron yang ceritanya sering tidak masuk akal. tapi setelah saya perhatikan, saya menarik pendapat saya tadi. acara itu memang menghibur, namun konten dan isi dari acara tersebut sama sekali tidak mendidik. bagaimana tidak ? untuk membuat sebuah cerita menjadi lucu para pemainnya sering memanfaatkan kekurangan dan kelemahan a.k.a mengejek a.k.a merendehkan kekurangan orang lain.
tak jarang beberapa pemainnya menirukan (maaf) orang cacat dan memiliki kekurangan fisik
dan pemain lainnya mengejeknya. dan tertawalah para penonton di studio. apakah hal tersebut lucu ?
apa mereka tak pernah memikirkan perasaan orang yang memiliki kekurang tersebut.
oke, mereka memang memiliki fisik yang sempurna, tapi itu tidak dapat dijadikan alasan mereka bisa merendahkan orang yang kurang sempurna.
ada juga yang menirukan 'kekurangan' orang sebagai ikon agar dianggap lucu, aah, apa tak ada ide lagi ?
sebegitu burukkah kualitas acara komedi sekarang ini ?
apa mereka tidak bisa membuat acara komedi yang lebih berkualitas ? tanpa harus merendahkan orang lain.
dan fenomena tersebut berdampak pada sistem komunikasi dimasyarakat, tak jarang saya mendengar orang yang dengan sengaja mengejek temannya sendiri. mungkin maksudnya memang bercanda, tapi jika terlalu sering sudah bukan bercanda lagi namanya. kita tak pernah tau perasaan orang di ejek seperti apa, bisa saja dia ikut tertawa namun hatinya memendam sakit.
dan itu akan berdampak pada kepribadiannya, dia akan merasa minder, tidak percaya diri dan cenderung menarik diri dari lingkungannya.
saya punya teman. sebut saja X dia sebenarnya tidak cacat, hanya saja berat badannya (maaf) agak berlebih dan dia juga memiliki wajah yg terkesan dewasa dibanding umurnya.
oleh sebab itu dia selalu dijadikan bahan ejekan dikelasnya, diolok-olok. bahkan seorang DOSEN-pun ikut-ikutan mengolok-olok dia.
saya merasa miris, kasihan. apakah teman-temannya itu sudah tidak memiliki hati, bukankah mereka itu mahasiswa yang seharusnya memiliki cara brpikir yang intelek. dan yang lebih membuat saya miris adalah dosen-pun melakukan hal yang sama, padahal dia sudah bergelar master.
menurut penelitian tayangan televisi dapat berpengaruh 50% pada sikap dan cara berpikir kita.
jadi secara tidak langsung acara-acara komedi di tivi berpengaruh pada sikap orang yang dengan mudah merendahkan orang lain yang memiliki kekurangan. dan pendidikan tinggi-pun tidak menjamin dia dapat menyaring dengan baik mana tayangan tivi yang patut dicontoh ataupun yang tidak.
seharusnya lembaga sensor indonesia lebih jeli lagi dalam meloloskan suatu tayangan acara televisi, karena pada sejatinya media massa (televisi) tak hanya memiliki fungsi sebagai hiburan, tapi juga to educate.
ingatlah, tuhan tidak akan memandang hambanya dari fisiknya, tapi hatinya.
dan tuhan tidak pernah salah dalam memahat ciptaannya, jadi jika kita mengejek dan merendahkan 'kekurangan' orang lain, berarti sama saja kita merendahkan ciptaan tuhan.
belajarlah saling nmenghargai, karena kamu tidak akn dihargai jika kamu tidak mau mengharagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar