Senin, 23 Januari 2012

on time ?


Beberapa waktu lalu saat perkuliahan komunikasi lintas budaya, sang dosen menjelaskan tentang konsep waktu. Waktu monokronik dan waktu polikronik
Konsep waktu monokronik biasanya dianut oleh orang-orang barat yang sangat mementingkan waktu, dan lebih bisa menghargai waktu. Sebaliknya konsep waktu polikronik biasanya dianut oleh orang-orang timur yang cenderung santai dalam menghadapi waktu, biasa menunda-nunda pekerjaan dan selalu berpikiran masih banyak waktu.
Orang Indonesia sendiri cenderung menganut konsep waktu polikronik, bisa dibuktikan dengan adanya istilah ‘jam karet’ .
Saya termasuk orang yang paling tidak suka menunggu, oleh karena itu saya selalu berusaha on time dan tepat waktu saat janjian dengan siapapun. Saya tidak mau menunggu makanya saya tidak mau membuat orang menunggu.  Makanya saya selalu kesal jika janjian dengan orang yang tidak bisa on time.
Bagi saya pribadi orang yg tidak on time adalah orang yang tidak bissa menghargai waktu, jika memang tidak sanggup datang tepat waktu seharusnya tidak usah menyanggupi akan datang di jam yang telah ditentukan. Tidak munafik saya-pun pernah terlambat saat janjian dengan seseorang. Namun saya selalu merasa tidak enak, gelisah, dan ingin segera sampai. Karena saya tidak ingin membuat orang  lain menunggu.
Tapi berbeda dengan teman-teman saya yang lain, saya seringkali dibuat menunggu. Tak hanya 10-20 menit bahkan pernah 2 jam. Kesal ? sangat . huuh, apa sih yang dipikiran mereka .
Saya pernah berniat membalas dendam dengan gantian membuat mereka menunggu, tapi saya tidak bisa. Tetap saja saya datang ontime.
Sebenarnya apa sih yang mau saya tulis ? hmm
Ya sudahlah, pada intinya saya hanya ingin mereka-mereka itu dapat belajar menghargai waktu J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar