Senin, 23 Januari 2012

like a cappucino


Tiada hari tanpa kafein, itulah saya sekarang. Sarapan saya cukup dengan segelas cappuccino instan.
Sebenarnya beberapa bulan kemarin saya sempat berhasil menghentikan kebiasaan saya mengkonsumsi kafein, tapi akhir-akhir ini saya mudah sekali tergoda dengan kafein. Aroma yg tercipta dari secangkir cappuccino membawa efek tersendiri pada diri saya.
Dari sekian banyak minuman yang mengandung kafein saya lebih menyukai cappuccino. Entah kenapa, namun bagi saya Cappuccino itu memiliki rasa yang unik, karena memang perpaduan dari kopi esspreso yang dicampur dengan susu. Cappuccino itu berasal dari italia. Biasanya di beberapa coffe shop, penyajian cappuccino selalu disertai dengan foam susu diatasnya, cappuccino selalu dibuat dengan menyertai unsur seni yang tinggi hingga hasilnya akan terlihat cantik. Saya selalu terpesona jika melihat gambar secangkir cappuccino. Indah, menurut saya tentunya.
Cappuccino itu tidak beda jauh dengan hidup kita, ada pahit dan ada manis. Seperti dua bahan dasar pembuatan cappuccino. Kopi dan susu, bukankah kopi dan susu itu memiliki dua rasa yg bertolak belakang. Namun ditangan seorang barista dua bahan itu diracik sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa yang unik. Begitupun hidup kita, selalu ada sisi pahit dan sisi manisnya, ada sisi buruk dan sisi baiknya. Tinggal kita yang menjadi barista untuk hidup kita sendiri, meracik antara sisi manis dan sisi pahit sehingga akan tercipta sebuah kehidupan yang lebih bermakna dan indah.
Dalam menikmati cappuccino pun tidak sembarangan, secangkir cappuccino akan lebih terasa nikmat jika kita menyesapnya secara perlahan, nikmati setiap rasa dan aroma dari cappucinno itu. Jika secangkir cappuccino rasanya tidak seperti yang kita harapkan, jangan menylahkan barista yang membuatnya. Ingatlah, mungkin sebelum diminum kita mengaduknya terlalu kuat, atau mungkin kita meminumnya dengan terburu-buru.
Kita adalah yang paling bertanggung jawab dengan hidup kita sendiri, apapun yang terjadi dalam hidup kita jangan pernah menyalahkan orang lain, bukankah lebih baik instropeksi diri.
Ingatlah, saat tuhan memberi kita masalah dan cobaan dalam hidup itu pertanda DIA ingin kita belajar menjadi pribadi yang lebih kuat. Dan pastinya selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar