ini adalah beberapa qoutes dari novel-novel Bunda Helvy tiana rosa, sangat memotivasi :)
“Kesuksesan sejati adalah ketika kita membuat orang lain bahagia.”
“Cinta yang suci menempatkan ukuran fisik hanya di nomor 10 dari 10 kriteria”
“Ketika kau masih bertemu pagi
dan putuskan diri untuk berdiri menghadapi
berjuang dengan hati di jalan Illahi
maka saat itu
kau telah mengakhiri hari
dengan satu lagi kemenangan sejati"
dan putuskan diri untuk berdiri menghadapi
berjuang dengan hati di jalan Illahi
maka saat itu
kau telah mengakhiri hari
dengan satu lagi kemenangan sejati"
"Buku yang kau tulis adalah semacam jejak yang terus menyala di dunia, dan bisa menjadi cahaya akhiratmu.”
“Sukses adalah ketika ada setitik engkau dalam binar orang lain”
“Sebab, apapun itu, bukankah hidup adalah untuk bergandeng tangan di jalan kebaikan dan membuat Allah tersenyum?”
“Setiap hari cinta harus ditumbuhkan dengan berbagai cara. Cinta
harus tumbuh menembus semua rintangan. Kuncup-kuncupnya tak boleh
merekah semua seketika, untuk kemudian layu. Ranting dan pokoknya harus
kuat menjulang. Cinta harus ditumbuhkan sepanjang usia dengan
bunga-bunganya yang bertaburan di sepanjang jalan kesetiaan. Jalan yang
ditapaki dengan riang di bumi dan semoga kelak mempertemukan kita
kembali dengannya di surga”
"Membaca dan menulis membuatmu menjadi.”
“Sebab musuh utama kita bukan penjajah atau bencana, tetapi ketakberdayaan yang beranak pinak dalam diri.”
“Cinta dan memberi adalah dua kata sejati dalam kamus nurani”
“Seperti apakah Anda? Menurut saya, paling tidak Anda adalah apa yang Anda tulis.”
“Ternyata saya tak pernah benar-benar kalah, meski mungkin belum sampai pada menang”
“Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam,
satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu
yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan
saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan,
maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara
dari Yang Maha?”
“Para ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.”
“Anak-anak saya kelak akan tumbuh di lingkungan tertentu. Bukankah
seharusnya saya juga ambil bagian dalam mempersiapkan lingkungan yang
akan tumbuh bersamanya?”
“Kita pun akan terus merangkai kata, menjelma kalimat kalimat yang
kita tanam sepenuh cinta pada semesta. Semoga tumbuh menjadi berlian
kecil di hati pembaca.”
“Aku ingin menjadi istrimu. Aku percaya pada apa yang kulakukan
dan tak peduli bila terkesan aku yang melamarmu. Lagi pula apa salahnya
meminta pria berbudi menjadi suami?”
"Ia akan pergi ke jalan yang paling cinta. Jalan yang tak pernah membedakan bau darah seseorang.”
"Ia akan pergi ke jalan yang paling cinta. Jalan yang tak pernah membedakan bau darah seseorang.”
“Puisi bisa menjadi semacam magnet yang melekatkan kita pada
seseorang, bahkan bila kita membencinya. Puisi yang kita tak tulis tak
akan perah mati, bahkan bila kita mati.”
“Hidup adalah mempersembahkan yang terbaik bagi Allah dan tanah tumpah darah.”
“
Plagiator sebenarnya hanyalah seorang pengecut yang ingin menjadi pengarang.”
“Kau hanyalah bayangan yang menarikan tari kebajikan untukku. Memahatkan senyap yang menggigil dalam kalbu.”
“Kamilah ibu para yatim. Kamilah ibu para piatu. Kamilah ibu
mereka yang menderita. Kami ibu dari semua jejak yang membekas di tanah
ini!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar