Arggghhh !!! mood saya hari ini benar2 buruk, bagaimana
tidak sejak pagi hari saya sudah dibuat kesal. Pagi-pagi saya sudah dikejutkan
dengan hilangnya pulsa saya, sebelum tidur tdi malam pulsa saya masih 4.450 .
dan pagi tadi hanya bersisa 450 saja. Kemana yg 4000 nya ???
Pulsa 4000 rupiah bagi saya yg notabene mahasiswa yg
hidup jauh dari orangtua menjadi sangat berarti. Pulsa itu sudah saya
perkirakan akan cukup sampai 4-5 hari kedepan, tapi sekarang saya harus
merelakan uang 6000 saya untuk mengisi pulsa lagi. Bukan apa-apa saya termasuk
informan dikelas saya, jadi mau tidak mau handphone saya tidak boleh kekeringan
pulsa. Sebenarnya ini bukan masalah pulsa 4000 atau uang 6000 rupiah, tapi hal
seperti ini sudah sangat sering terjadi.bosan kan, hampir tiap minggu selalu
kehilangan pulsa.
Teman saya pernah
menyarankan saya untuk ganti provider, tapi saya terlanjur cinta dengan
provider yang ini. Hhe :P
Dan… pagi ini juga saya telah sukses dibuat menangis oleh
seseorang. Cengeng ? oke, silakan jika kalian ingin mengatakan itu. Tapi saya
benar-benar kesal, inginnya marah tapi tak bisa, jadi ya saya lampiaskan dengan
menangis (maaf saya belum bisa jadi ‘supergirl’)
Entahlah, mungkin ini adalah akumulasi dari kesal saya
seminggu ini, beberapa hari kemarin banyak sekali orang-orang yang membuat saya
kesal dan merasa tidak dihargai. Kecewa ? tentu, tapi sebenarnya saya sendiri
tak bisa mendefinisikan kecewa itu bagi saya bagaimana, terlalu sering kecewa
maka itu membuat saya sendiri tidak mengerti arti kecewa itu.
Dan saya itu bukan termasuk orang yang ekspresif dalam
mengungkapkan perasaan, saya cenderung memendam semuanya sendiri. Dan pada
akhirnya saya memilih kertas berbentuk virtual inilah yang menjadi tempat
tumpahnya semua unek-unek saya. Bukan saya tak punya teman atau sahabat. Tapi
saya tak ingin menyusahkan mereka dengan segala cerita-cerita saya yang mungkin
sepele. Tapi saya termasuk pendengar yang baik lho, saya biasa dijadikan tempat
konsultasi oleh teman-teman saya *promosi diri :D
Saya terkadang kesal dg diri saya sendiri, kenapa sih
saya tidak bisa marah seperti yang lainnya? Kenapa sih saya tidak bisa
seekspresif teman-teman saya yg lain ?
Saya pernah dibuat menunggu 2jam lebih oleh teman saya,
dan saat dia datang saya hanya mendiamkan dia sebentar lalu setelah itu saya
ngobrol seperti biasa lagi. Aneh ? bagi saya itu aneh. Teman saya yg lain jika
ada temannya yg telat sedikit pasti langsung ngomel panjang. Sedangkan saya
paling hanya manyun dan menekuk muka. Saya juga bukan orang yang tegas, masalah
apapun saya selalu memakai perasaan. Logika saya selalu kalah dengan perasaan.
Mungkin itulah sebabnya saya selalu merasa dimanfaatkan
oleh pihak-pihak tertentu, tpi untuk hal yg ini saya selalu berpikir seperti
ini ‘jika mereka memanfaatkan saya, berarti saya berguna’
Karena saya ingin hidup seperti permen, selalu memberikan
rasa manis bagi orang-orang, walau pada akhirnya harus merelakan dirinya
sendiri habis.
Tapi sampai sekarang saya belum bisa seperti permen, saya
tidak semanis permen, saya juga belum bisa ‘seikhlas’ permen dalam memberikan
rasa manis. Saya masih sering mengeluh, sangat sering malah.
tapi saya tidak akan berhenti menjadi seperti permen,
memberi rasa manis bagi siapa saja J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar